Tahun baru, untuk anak muda khususnya, menjadi momen yang sangat istimewa.
Pawai memenuhi jalan raya dan kebisingan adalah salah satu acaranya..
Tentunya kembang api juga hal yang tak kalah menarik.
Kalo dalam pandangan saya sih, hal itu sah sah saja la wong saya juga pernah muda, hehehe
semua bapak-bapak juga pernah muda, jadi jika ektrim melarang kawula muda ber-tahun baru rasanya kurang pantes. ya nggak? yang perlu ditambah mungkin tentang ngingetin batas2nya:
* kebisingan tak berlebihan (mungkinkah?)
* tak mencelakai pengguna jalan lainya
Yang lebih penting buat kita adalah memanfaatkan momentum taun baru untuk melihat kekurangan2 di taun yg lewat untuk tak diulangi, diperbaiki, atau diubah menjadi lebih baik..atau bahasa ilmiah nya Introspeksi (arab:Muhasabah).
Bukankah sunah rasul bahwa hari esok kudu lebih baik dari hari hari lalu?
Lepas dari hal2 itu, taun baru tetep ada hikmah pembagian rejeki yg agung dari Allah, misalnya untuk penjual terompet
Atau penjual jagung bakar
Jadi pandangan singkat saya tentang taun baru ada 3 hal penting:
1. Boleh saja, asal ttp dlm batas tidak mengganggu orang lain atau maksiat (freeseks misalnya),
2. Lebih afdol kalo diisi dengan instropeksi tahunan dan komitmen untuk taun mendatang
3. Semua ada hikmahnya, termasuk taun baru. Mari lihat sisi baiknya dan perbaiki sisi kurangbaiknya.
Piye pendapat sampean??