Kisah Islamnya Abu Bakar.

Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud yang diceritakan sendiri kepadanya oleh Abu Bakar, tentang bagaimana Abu Bakar R.A. memeluk agama Islam.

Kata Abu Bakar R.A. ketika menceritakan suatu kisah mengenai dirinya kepada Ibnu Mas’ud, “Aku pernah mengunjungi seorang tua di negeri Yaman. Dia rajin membaca kitab-kitab dan mengajar banyak murid. Dia berkata kepadaku:
Aku kira tuan datang dari Tanah Haram.
Benar, “jawabku.
Aku kira tuan berbangsa Quraisy?”
Benar,” ujarku lagi.
Dan apa yang aku lihat, tuan dari keluarga Bani Taiyim?
Benarlah begitu,” tambahku selanjutnya.

Orang tua itu terus menyambung, katanya, “Ada satu lagi hal yang hendak aku tanyakan dari tuan, yaitu tentang diri tuan sendiri. Apakah tak keberatan jika aku lihat perutmu?
Maka pada ketika itu aku pun berkata, “Aku keberatan hendak memperlihatkan selagi tuan tidak menyatakan kepadaku masalah yang sebenarnya.”

Selengkapnya

Beberapa keistimewaan Abu Bakar

Ini salah satu kisah lain yang sering membuat saya menangis.

Nama  Abu Bakar As-Siddiq R.A. adalah tidak asing lagi bagi sekalian ummat Islam, baik dahulu maupun sekarang. Dialah manusia yang dianggap paling teragung dalam sejarah Islam sesudah Rasulullah S.A.W. Kemuliaan akhlaknya, kemurahan hatinya dalam mengorbankan harta benda dan kekayaannya, kebijaksanaannya dalam menyelesaikan masalah ummat, ketenangannya dalam menghadapi kesukaran, kerendahan hatinya ketika berkuasa serta tutur bahasanya yang lembut lagi menarik adalah sukar dicari bandingannya baik dahulu maupun sekarang. Dialah tokoh sahabat terbilang yang paling akrab dan paling disayangi oleh Rasulullah S.A.W. Karena besarnya pengorbanan beliau itulah Rasulullah S.A.W. pernah mengatakan bahwa “Islam telah tegak di atas harta Siti Khadijah dan pengorbanan  Abu Bakar R.A.”

Beberapa keistimewaan beliau adalah :
Saiyidina Abu Bakar Al-Siddiq R.A. adalah seorang sahabat yang terkenal karena keteguhan imannya. Rasulullah S.A.W. pernah menyanjungi sahabatnya itu dengan sabdanya, “Jika ditimbang iman Abu Bakar Al-Siddiq dengan iman sekalian ummat maka lebih berat  iman Abu Bakar“.

Dalam Perang Tabuk  Rasulullah S.A.W. telah meminta kepada sekalian kaum Muslimin agar mengorbankan hartanya pada jalan Allah. Tiba-tiba datanglah Abu Bakar R.A. membawa seluruh harta bendanya lalu meletakkannya di antara dua tangan baginda Rasul. Melihat banyaknya harta yang dibawa oleh Saiyidina Abu Bakar R.A., bagi tujuan jihad itu maka Rasulullah S.A.W. menjadi terkejut lalu berkata kepadanya:
Hal sahabatku yang budiman, kalau sudah semua harta bendamu kau korbankan apa lagi yang akan engkau tinggalkan buat anak-anak dan isterimu?”
Pertanyaan Rasulullah S.A.W. itu dijawab oleh Abu Bakar Al-Siddiq dengan tenang sambil tersenyum, ujarnya. “Saya tinggalkan buat mereka Allah dan RasulNya.”  Hal seperti ini juga disebutkan Allah dalam Quran (surat Al-Lail).

Selengkapnya

Belajar malu dari Kucing.

Kalo sering muncul istilah “malu-malu kucing”, mungkin predikat tersebut bukanlah kebetulan disandang oleh hewan berkumis ini. Setidaknya ada dua peristiwa yang membuat kucing ‘malu’, meski secara ilmiah jelas bahwa kucing tak punya nurani.

Peristiwa pertama yaitu saat dia buang hajat. Bila diintip secara diam-diam, sebelum buang hajat  kucing bakal tolah-toleh ke segenap penjuru, memastikan situasi aman dan tidak ada yang melihat aibnya.. hehehe. Nah kalo kita pergoki ia, maka dengan malu2 ia mengurungkan niatnya dan mencari tempat rahasia yang lain. Biasanya tempat yang berpasir menjadi jujukan favoritnya.. 🙂

Selengkapnya