Anak kecil dan pelayan toko.

Saya pernah membaca sebuah kisah yang mengharukan yang berbahasa Inggris, tapi lupa baca dimana..hehe.
Mau tak tulis ulang biar kita semua bisa ambil hikmahnya..
Yang mau ambil pelajaran monggo, yang gak suka ya lewat aja langsung hehe 🙂

Singkat kata di warung roti ada seorang pelayan wanita yang sedang menunggui pembeli. Kemudian datanglah seorang anak kecil ke sana dan bertanya-tanya pada si pelayan. Dalam hati pelayan ragu, apa jadi beli anak ini masak punya uang dia.. 😈
Selengkapnya

Tiga jenis manusia yang dicintai Allah

Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah berfirman ” Aku cinta tiga jenis manusia, tetapi Aku jauh lebih cinta kepada tiga jenis manusia lainnya. Aku cinta orang yang bersifat pemurah, tetapi Aku lebih cinta orang miskin yang pemurah, Aku cinta orang yang rendah hati , tetapi Aku lebih cinta orang kaya yang rendah hati, Aku cinta orang yang bertaubat, tetapi Aku lebih cinta orang muda yang bertaubat.”

Selengkapnya

MANUSIA SUNGGUH SANGAT BUTUH KEPADA ALLAH

“Sifat butuhmu itu, bagimu merupakan kelaziman yang pasti. Sedangkan sebab-sebab yang datang merupakan pengingat bagimu terhadap apa yang tersembunyi dari sifat aslimu. Sifat butuh yang substansial itu tidak pernah dihilangkan oleh faktor faktor baru yang menghadang.”

Manusia memiliki sifat asli yang lazim, yaitu sifat butuh yang amat sangat. Sifat ini tidak bisa dihilangkan sama sekali selamanya. Namun manusia seringkali alpa dengan sifat aslinya yang sesungguhnya amatlah tak berdaya itu. Kemudian Allah mengingatkannya dengan faktor-faktor penyebab, agar ia menyadari, semisal adanya kecukupan, kefakiran, kemuliaan, kehinaan, kekuatan dan kelemahan, serta seluruh sifat yang yang menyadarkan akan sifat butuhnya pada Allah Ta’ala.
Jadi faktor penyebab itulah yang mestinya diharapkan justru mendukungnya, sehingga ketika mendapat ni’mat ia bersyukur, ketika mendapat cobaan ia bersabar dan ridlo, lalu terjadi interaksi rasa butuh dan fakirnya. Selanjutnya beliau menegaskan : “sebaik-baik waktumu adalah waktu dimana kamu menyaksikan di dalamnya adanya wujud butuhmu kepada Allah, dan mengembalikan pada dirimu bahwa engkau penuh dengan kesalahan.”

Nafsu manusia lebih senang mengaku-aku bahwa dirinya adalah yang mampu, bisa berbuat, kuat dan merasa cukup. Padahal semua itu justru rekayasa dan spontanitas nafsu yang menghalangi kebajikan dan taqarrub. Fir’aun sampai menegaskan dirinya, “Akulah Tuhanmu yang luhur…”, semata karena Fir’aun memanjakan nafsunya sampai ia mengklaim seluruh usahanya, kekuatannya, kekuasaannya sebagai upaya murni dirinya. Ini semua gara-gara Fir’aun sepanjang usianya tak pernah sakit kepala atau demam, hingga ia mengaku sebagai Tuhan.
Dari Serial Al-Hikam.

Singkatnya :

Saat saat terbaik kita adalah saat merasa sangat butuh kepada Allah.
Kita sering lupa saat lapang atau sehat, sehingga ketika Allah menguji kita dg kesempitan atau rasa sakit, sebenarnya itu adalah bentuk kasih sayangNya agar kita ingat kembali kalau kita ini lemah dan butuh Dia..

Ya Allah, aku lemah kalau tak Engkau tolong..

Demikian semoga berguna..

Serba serbi parkir mobil.

Mobil-mobil terkadang suka parkir sembarangan, di trotoar, di bahu jalan, bahkan disebelah marka “dilarang Parkir”.
Mengapa demikian? mungkin karena kepepet/ terpaksa.
Mungkinkah karena tidak sadar?
atau memang ingin cari perhatian ?

Entahlah, yang pasti sesuatu yang tidak pada tempatnya kurang sedap dipandang mata..
Apalagi kalo mengganggu jalan..wah menzalimi hak orang lain..


tak ada lahan parkir, bahu jalan pun jadi..


Pak Polisi mungkin kepepet mau pipis :mrgreen:
Selanjutnya