وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِي
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim“. Ash-Shuraa:40
Bismillahirrahamnirrahim..
Saya pengin menulis sesuatu yang berguna, namun saya merasa kurang ilmu. Jadinya ya gini, maka maafkanlah kalau tulisan saya ada yang keliru. Ini semata karena lemahnya pemahaman, sedangkan kalau ada benarnya itu datangnya dari Allah.
Saya mau menulis tentang “maaf” dengan memulai dari ayat Quran diatas.
Seandainya kita dizalimi, maka kita punya 3 pilihan :
1. Membalas, dengan lebih buruk atau setara.
2. Memaafkan,
3. Berbuat baik kepada yang menzalimi.
Sejujurnya, hal yang paling sering kita perbuat adalah yang pertama, yaitu MEMBALAS. imho, ini sifat manusiawi dan ditambah bisikan dari syaitan.. Yang patut digaris bawahi itu, kita mmg dibolehkan membalas oleh Allah (qisas), namun yang sepadan/serupa. Kita dipukul sekali, maka dibolehkan membalas memukul sekali. Jangan berlebihan, karena lebihannya, bisa jadi adalah dosa kita..
Namun kita punya pilihan yang kedua, yang jauh lebih mulia, yaitu MEMAAFKAN.
imho, sifat ini bukanlah milik manusia sembarangan tetapi hanya yang berhati baik.. Allah menjanjikan pahala untuk orang yang mau memaafkan ketika dizalimi.. Ia mampu membalas, tapi ia memilih memaafkan, maka Tuhan pun menyambut niat baiknya..