Scorpio dapat penghargaan untuk kelas 200-225cc!.. Berita yg tentu sangat membanggakan buat Yamaha, tak terkecuali penulis yg notabene salah satu pengagumnya 😀
Hanya saja timbul tanda tanya, apa kriterianya dan apakah memang layak? Soal kriteria memang saya nggak tahu, tapi soal kelayakan kita bisa mengira-ngira secara ringan, khas warung ini.
Coba pantengi tabel berikut :
Kalau melihat mesin, jika p220 diikutkan komparasi, maka Scorpio bukan yang terhebat melainkan ada ditengah. Power mmg melebihi Tigie 6-transmisi, namun masih jauh dari Pulsar220. Mengenai torsi pun demikian, setali tiga uang.. (alias podo wae)
Nah ketika menoleh di sisi desain, semua menjadi lebih susah karena relatif sekali. Masing masing jelas punya kelebihan maupun kekurangan dan bisa jadi sukar diukur. Namun secara umum dapat dikatakan desain scorpio lebih bernilai ketimbang pendahulunya yg beraroma RX-King. Tiger dan P220 juga cakep, jadi disini lumayan seimbang..
Harga? Tiger paling mahal, tembus 25-26 juta, Pio sekitar 24jt-an, sedangkan P220 kira-kira 20 jeti. Istimewakah harga scorpio? rasanya nggak juga.. meski lebih baik dari si macan secara harga. 11-12-13 lah, hehehe
Lha terus dari mana datangnya penghargaan itu? wah mungkin dari revolusi desainnya yang sangat berbeda dari sebelumnya, atau penjualannya tahun lalu yg stabil nyaris menyamai Tiger? nggak tahu pastinya.
Karena nggak ketemu jawabnya, apa mungkin P220 nggak diikutkan kandidat terbaik? hehe nggak mungkin ya.. kalau memang dibandingkan dg tigie saja imho lumayan pantas.
Nah, bagaimana pendapat sampean? atau masukan yg belum saya ketahui silahkan..
Kalau pendapat saya pribadi, “Scorpio memang bagus kok, tapi layak tidaknya dapat penghargaan kita kudu tahu dulu kriterianya dari mana.. ”
(gianluigimario)
Kalo seandainya p200ns udah masuk indonesia pasti scorpio gak dapat gelar
hehe.. mungkin begitu karena speknya jauhh.. 🙂
apa lg kemarin scorpio sempet laku cuma 6 biji aja…..
mungkin kita belum tahu kriterianya ?
bergiliran mas..
Sy kebetulan dulu berlangganan (skrg tdk lg) salah satu majalah otomotif (majalah luar negeri yg diterbitkan dlm versi Indonesia)..sy akhirnya tahu bhw peringkat2 kendaraan dlm suatu test drive yg diadakan itu, menggilirkan kendaraan dari tiap atpm. hehe…tp sy kira itu wajar, bisnis adalah bisnis. Mengenai ‘cars/motorcycles of the year’ amati sj baik2 pesertanya, mana yg paling terkini tampil di pasar (termasuk versi facelift), perhatikan katagorisasi yg diciptakan (sangat banyak).. pd akhirnya, simbiosis mutualisme dlm bisnis. :).
wah pengalaman mantap nih 🙂
jadi ada semacam kongkalikong kah ?
bukan kongkanlingkong sih mas..
Semacam ‘understanding’ atau ‘ gentlemen’s agreement’ pelaku bisnis di bidang yg saling mendukung.. 🙂 imho
wah semacam “MoU” gitu yah mas?
sori keliru istilahnya..
bore nya ternyata paling tinggi ya dr tiger dan p220..
wekeke.. mungkin dimaksudkan yamaha biar buas mesinnya? (juga BBM-nya)
pio itu ambles, n rada aneh,,,menurutku
http://pertamax7.wordpress.com/2012/03/22/tralis-datang-bukan-untuk-mematikan-nmp-mungkinkah/
begitulah menurut banyak pemakainya..
tapi juara loh mas 😀
body kekar tp power turun apalah guna..
klo aq lebih milih p220 kyknya y, secara harga jga murah, tp kwalitas n power di atas kedua motor itu.. Tp balik lagi sih ke penilaian masing2..
iya mending tunggu P220 aja 😀
kayane ora luhh…
wagu kie
btw
kerenn artikelnya..
baca yang ini juga mzbro..
http://nakawara.wordpress.com/2012/03/22/angker-aura-tiger-nose-pada-mio-gt-2/
trimakasiihh…
artikel sampean juga mas 🙂
hmm, kriteria disebutin apa gak? layak apa gak? menyimak aja, yang penting saat itu mereka akur diacara tersebut.
iyo bener mas.. pokok akurr..
hasile wes terserah, diterimo wae 😛
kalo dari 3 di atas saia vote p220,,
dari soal harga, mesin, design, power, dsb..
cm kalo di liat dari 3S nya c,, ga tau ya,, haha..
tapi yg di bahas ini kan motor nya,,
bukan pabrikannya,, imho,, cmiiw..
tapi kalo dari 50cc-250cc tetep bagusan motor saia,,
*gamaukalah.com
* mengalah saja.com
setuju poll wes 🙂
haha,,
🙂
Masa sih mas’ p220 gg diikutkn?? Gg mungkin kyax,,,,,soalx best sport 125-135 dsabet p135.
iya mas, kalau p135 ikut, ya normalnya p220ikut..
ungkapan itu muncul karena saya tak mengetahui alasan kemenangan si pio, jadi asal comot aja, hehe
maaf bangun tidur 😛
Mungkin karna kecocokan penggunaan di jln raya, sesuai rata2 medan di Indonesi yg membutuhkan torsi gede ketimbang top speed lebih sedikit tapi lemot akselerasi.