Lebih baik jangan taruh STNK di jok.. sebuah cerita jenaka

Saya ingat sebuah cerita ‘tragis’ yang pernah dikisahkan teman tangga kampung.. Kang wahyu namanya. Biarpun ngeri namun aslinya ceritanya cukup lucu,,

Dimulai dari satu pagi ketika motor kang wahyu ban belakangnya bocor..
Kena paku ya kang? mending cabut aja dulu kalau ada..” sapa gianluigi mario.
wah gak jelas mar, nggak ada pakunya dan emang kadang suka bocor tanpa sebab.. “jawabnya.
hahaha.. masak nggak ada sebab mas, mending diganti aja ban dalamnya.. ” saran saya
untuk sementara bawa pompa angin wae dulu mar, ntar kalo sebelum nyampe tukang tambal bannya kehabisan angin ya pompa lagi..
duhh.. kok  bahaya ngunu mas kalau nyetir sambil bawa pompa ” saya menyahut sambil menuding pompa di tangannya.

Baru inget kalau dulu kang wahyu pernah bilang BPKBnya ketlisut.
Eh BPKB sampean wes ketemu tah mas? dulu katanya tercecer..” iseng aja mario nanya.
” belum ketemu.. sekarang malah STNKnya ikutan ilang” keluhnya
walahhhh surat penting kok ilang piye? sudah dicari mas?
dipinjem teman, trus STNK ditaruh bawah jok padahal tuh tempat sudah berlubang..
tuh lihat lubangnya..” mas wahyu menunjuk ke sebuah celah dibawah sadelnya.
mau nyari kemana, lha jatuh dimana aja nggak tahu…

byuhhh nasib apes mas.. stnk ilang, bpkb nggak ada masak bisa ngurusnya motor sampean nanti ?
Kang wahyu geleng kepala pertanda putus asa..

Cukup unik nasib motor kang wahyu. Sudah bocor nggak jellas tapi ogah mengganti dan lebih memilih bawa pompa kemana-mana, ditambah lagi bpkb dan stnk raib entah kemana.. Weleh-weleh ketangkep polisi jelas susah ngeluarinya tuh motor.. Sudah jatuh ketiban tangga lagi 🙂

Jadi, akan lebih selamat kalau nggak menaruh stnk di Jok motor (apalagi kalau sudah jelas joknya lubang ) :mrgreen:. STNK ilang BPKB raib? waduhhh trus ngurusnya pakai apa ya…
(gianluigimario)

Nasihat Rasul kepada Muadz bin Jabal..

Rasulullah SAW pernah memberikan tiga buah nasehat kepada kedua sehabatnya Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman bin Jabal:

“Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.”
HR. Tirmidzi

Tiga pesan Rasulullah SAW tersebut layak untuk kita perhatikan karena sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari.
1. takwa dimanapun kita berada
2. mengikuti kesalahan dengan amal shalih
3. Bergaul dengan akhlaq yang baik

Jadi dimanapun dan kapanpun kita harus menjaga ketaqwaan kita. Taqwa dimana saja memang sulit untuk dilakukan dan harus usaha yang dilakukan harus ekstra keras. Akan sangat mudah ketaqwaan itu diraih ketika kita bersama orang lain, tetapi bila tidak ada orang lain maka maksiyat dapat dilaksanakan. Sebagai contoh, ketika kita berkumpul di dalam suatu majelis zikir, pikiran dan pandangan kita akan terjaga dengan baik. Tetapi ketika kita berjalan sendirian di suatu tempat perbelanjaan, maka pikiran dan pandangan kita bisa tidak terjaga. Untuk menjaga ketaqwaan kita dimanapun saja, maka perlunya kita menyadari akan pengawasan Allah SWT baik secara langsung maupun melalui malaikat-Nya.

Setiap orang selalu melakukan kesalahan. Hari ini mungkin kita sudah melakukan kesalahan baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Oleh sebab itu, segera setelah kita melaksanakan kesalahan, lakukan kebaikan. Kebaikan tersebut dapat menghapuskan kesalahan yang telah dilakukan.

Akhlaq terpuji adalah keharusan dari setiap muslim. Tidak memiliki akhlaq tersebut akan dapat mendekatkan seseorang dalam siksaan api neraka. Dari beberapa jenis akhlaq kita terhadap orang lain, yang perlu diperhatikan adalah akhlaq terhadap tetangga.

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)

Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya: “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari)

Semoga bermanfaat..