Dikisahkan seorang Majusi bertamu ke rumah Ibrahim alaihis salam. Dia meminta jamuan kepadanya.
” Ya, dengan syarat kamu harus masuk islam? ” tawar Ibrahim.
Orang Majusi itu tidak mau. Dia pergi meninggalkan Ibrahim alaihis salam.
Allah pun menegur Ibrahim, ” Hai Ibrahim, semenjak 50 tahun Aku memberinya makan, meski dia kafir. Seandainya engkau bisa memberinya sesuap saja, bisakah tanpa menuntut mengubah agamanya…?“
Ibrahim merasa bahwa wahyu itu merupakan teguran halus dari Allah. Dia merasa bersalah atas sikapnya terhadap orang Majusi, kemudian keluar menelusuri jejaknya sampai menemukannya.
Dia meminta maaf atas sikapnya yang kurang menyenangkan.
Si Majusi heran lalu menanyakan apa sebabnya. Ibrahim pun menjelaskannya hingga orang Majusi itu memeluk islam dengan sendirinya.
Hikmah kisah :
Cerita Nabi Ibrahim ini merupakan contoh sifat ksatria (prawira). Jika kita melakukan kesalahan, seyogyanya kita meminta maaf dengan sopan, meski kepada orang non muslim.
Hikmah lainnya adalah :
– Kita tidak bisa memaksakan orang masuk Islam, Allah lah yang akan membuka hatinya.
– Allah maha penjamin rezeki seluruh mahluqNya. sifat Rahman-Nya melingkupi muslim maupun nonmuslim.
– Kita sebaiknya menjamu setiap tamu, sebagaimana Nabi Muhammad juga memberi banyak contoh.,
Semoga bermanfaat..
(gianluigi mario)
berbuat baik kepada siapa aja tanpa memandang SARA.. 🙂
mantep..
haha.. bener banget 😀
Membimbing..
http://gombongmotorcommunity.com/
terbimbing 🙂
cerita singkat yang ajib punya
mantab
haha.. thanks 🙂
termuat di Al Quran ya?
Yang ini enggak mas, cuman dari kitab karangan Sahabat bernama Abul Qasim Al Qusyairi