Beberapa tahun belakangan, jaringan telekomunisasi tak hanya menawarkan paket telpon atau sms namun berlomba-lomba pula di dalam paket internet. Paket data telah menjadi bagian penting dari aktivitas harian jaman sekarang, maka jadilah ia lumbung subur buat mengeruk keuntungan dari bisnis dunia maya.
Penulis terhitung setidaknya mencoba 6 provider yang berlainan. Mulai dari smatfren, m3, XL(esteh), Tri, hingga Axis dan Telkomsel (simpati). Bagaimana kesannya secara umum? Bisa jadi tiap orang memiliki kebutuhan atau selera yang enggak sama dengan demikian provider favorit pun nggak akan sama.. Beda daerah juga beda kekuatan sinyal masbro.

Smartfren awalnya adalah internet Joss! Dengan 45ribu saja kita bisa mendapat data unlimited beneran dan kecepatan konstan sekitar 20-30kBps, sinyal lumayan konstan (kalo beruntung traffic sepi bisa melaju 100kBps lebih).
Makin lama kualitas server berlambang gundala ini bukan tambah bagus namun sebaliknya malah turun. Data di batasi 2GB, kecepatan turun, dan seringkali pada akrir pekan macet nggak bisa konek..

Indosat (m3) pun dilirik.
Kesan pertama bikin jengkel! speed memang cepet, tapi sering trobel dan file donlot-an enggak komplit. Pernah nge-save film 1GB, eh dapat 999MB macet. Diulang lagi dari awal masih setali tiga uang. Pada ulangan ketiga kesabaran menipis (data juga menipis), modem dicabut dan dibuang. Untung aja enggak rusak, hehe.
Untungnya lagi sesudah rujuk kembali tak lama berselang, kualitas nya menanjak data nggak lagi terputus..
Petualangan tidak berhenti disitu XL axiata yang bersemboyan ‘jangkauan luas’ pun disabet.
Dan enggak bikin kecewa, sejauh ini dialah yang terbaik. Laju kenceng (350kBps), data komplit, dan sinyal kuat bin stabil.
Tapi tiada gading yang tak retak. XL cukup mahal, seperti juga IM3. Ia pun menerapkan jam kalong (kudu begadang) jadi tarif data enggak flat. Kurang bagus buat menjaga kesehatan dan mengganggu konsistensi ibadah/ salat malam 🙂

Mbak Tri kata rekan-rekan adalah yang terbaik, maka penulis pun kesengsem buat eksperimen. Tarip internetnya flat 24jam, masa aktip setaun, dan kecepatan kilat (400kBps-an). Inikah provider paling jossssss?
Nanti dulu bung. Ibarat koin yang memiliki dua sisi, server inggris ini pun meliliki achilles heel (titiklemah). Harganya lebih mahal, dan sinyalnya senin-kemis(mirip smartfren). Aduhh coba yang mana lagi nihh.. 😦

Tak lengkap jika belum menguji GSM yang baik, Axis..
Setelah diakuisisi XL, menurut kabar si Axis jadi ketularan kualitas dari saudara tuanya. Siapa tau bisa merasakan kehebatan XL namun dengan harga ekonomis, kan Axis baik.
Ujicoba pun dilakukan secara intens, dan Axis konsisten.. Soal speed dia pun “sedang”, di angka 130kBps. Nggak lelet tapi juga enggak kenceng amat. Kualitas layanan tidak pernah bikin jengkel..

Pindah kelain hati ah, nyobain menebus Simpati yang konon paling banyak pelanggannya ditanah air dan meraih ICSA berturut-turut tahun belakangan ini. Reputasinya bikin ngiler, meski mahar untuk itu enggak murah.
Dengan terpaksa, dan harap-harap cemas investasi mahal nggak berhasil, modem pun dicolokkan setelah diduetkan dengan paket berharga 50ribu.
Hasilnya : luarbiasa. Download speed diatas 1MBps-upload lebih dari 200kBps, nggak ada satupun pesaing yang mendekati nilai itu. Sinyal stabil, dan nggak perlu begadang. Saking cepatnya, paket 2GB habis dalam 5hari padahal dipake jarang-jarang.
Mahal memang, tapi soal kualitas Telkomsel tak mengecewakan.

Kesimpulan nya bisa pembaca tarik sendiri. Tiap orang kan punya selera unik dan kebutuhannya pun juga lain.
Tapi ono rego ono rupo (ada harga ada rupa), itu mungkin bisa jadi patokan.
<bersambung>
Like this:
Like Loading...