Ali bin Abi Thalib diberikan sebutan karamallahu wajhah; sebutan yang berarti doa “Semoga Allah memuliakan wajahnya” ..
Seingat saya ada 3 alasan pemberian nama ini:
Pertama di antara sahabat Nabi shalallahualaihi wasallam, hanya Ali bin Abi Thalib yang tidak pernah menyembah berhala. Dia masuk Islam dalam usia yang masih kecil sehingga tak sempat beribadat kepada berhala. Artinya, wajahnya tak pernah disujudkan kepada berhala. Ali kecil langsung sujud kepada Allah.
kedua, Ali adalah orang yang dikenal tak pernah melihat aurat, baik aurat dirinya sendiri maupun aurat orang lain.
Ketiga, Ali dikenal sebagai seorang pria yang gagah dan tampan. Banyak hadis yang meriwayatkan Ali memiliki kepala yang agak botak sehingga orang memberikan julukan ashla yang berarti “Si Botak”. Umar bin Khattab pernah berkata, “Sekiranya tak ada si ashla, celakalah Umar!” Ketika banyak sahabat lain mengecam Ali dengan memberikan julukan ashla, Rasulullah saw berkata, “Janganlah kalian mengecam Ali karena ia sudah tenggelam dalam kecintaan kepada Allah.”
Memang ada pendapat bahwa Hadist atau riwayat yang mengisahkan Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah haditsnya lemah, palsu, bathil. Ada pula pandangan bahwa penamaan dengan karamahullahu wajhah tak berlandaskan pada hadits sahih, kecuali hadits palsu semata. (kisah ini diolah dari berbagai sumber) http://groups.yahoo.com/group/Tauziyah/message/12552
Maafkan, saya tak punya banyak ilmu sehingga tak layak memutusi mana yang benar atau keliru, para ulama tentu lebih tahu. Namun dalam pandangan pribadi saya kalau yang mau mendoakan beliau dengan hal tersebut yah silahkan, yang mau mendoakan Radhiallahu anhu pun monggo asal kita tak saling bertengkar.. Bukankah mendoakan kemuliaan itu baik? wallahu alam.
Hanya saja kalau sudah sampai di Ranah bahwa Ali bin Abi Thalib radiallahu anhu atau karamallahu wajhah itu Nabi, saya tidak setuju karena semua umat islam tahu Rasulullah Muhammad shalallahualaihi wasallam adalah “khatamul anbiya wal mursalin“.( penutup para nabi-nabi dan rasul-rasul).
Pendapat saya pribadi adalah yang kisah yang baik dari Ali kita contoh, karena beliau pun termasuk sahabat yang utama dan dekat dengan Nabi Muhammad, sedangkan perkara yang tidak sesuai akidah kita tinggalkan saja apalagi yg bertentangan Quran-sunnah. Kalau soal saling menjelekkan, wah ini saya paling kurang setuju..
Demikian.. kurang lebihnya mohon maaf, dan bila ada kekeliruan akan saya luruskan.Kalau ada kebenaran itu datangnya dari Allah. Terima kasih.
Monggo..(gianluigimario)