Nabi SHalallahu alaihi wasallam berkeliling di rumah sahabat-sahabat beliau di waktu malam.
Beliau mendengar Abu Bakar Radhiallahu Anhu berada di rumahnya berdoa dan membaca Al Qur’an dengan suara yang sangat lembut. Dan, sebaliknya, ketika melewati rumah ‘Umar Radhiallahu Anhu beliau mendengar suara sahabatnya yang satu ini sedemikian keras.
Keesokan hari, kedua sahabat tersebut berjumpa dengan beliau, dan beliau bertanya kepada Abu Bakar mengapa terlalu mengecilkan suaranya.
Abu Bakar menjawab, “Aku berdialog dengan Tuhanku dan (aku merasa tidak perlu mengeraskan suara) karena Dia telah mengetahui kebutuhanku.”
Sementara ‘Umar yang ditanya soal kerasnya suaranya, menjawab, “Saya menghardik setan dan membangunkan yang sedang sangat mengantuk atau tertidur.”
Nah, mendengar jawaban mereka, turunlah ayat :
قُلِ ادْعُواْ اللهَ أَوِ ادْعُواْ الرَّحْمَـنَ أَيًّا مَّا تَدْعُواْ فَلَهُ الأَسْمَاء الْحُسْنَى وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً, وَقُلِ الْحَمْدُ للهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَم يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلَّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا
Catatan kecil :
Shahabat Abu Bakar Radhiallahu Anhu dan ‘Umar Radhiallahu Anhu adalah dua sahabat yang paling utama. Bila keduanya mengamalkan sesuatu tentunya atas petunjuk Allah. Akan tetapi disini Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam mengabarkan tentang pentingnya “Jalan Tengah” atau ” yang sedang-sedang saja”, maksudnya kalau keras jangan berlebihan, dan kalau lembut pun jangan terlalu lirih..
Jalan Tengah itulah solusi yang terbaik menurut Allah..
Monggo dishare..