Apakah 6speed pasti lebih powerful dari 5 speed, atau cuman menang keren?

Mulai MX, Byson, Vixion bahkan Scorpio yang berkubikasi 225 cc, Yamaha tetap konsisten dengan transmisi 5 percepatan untuk motor berkopling manual produksi mereka. Apa mungkin New Vixion jadi yang pertama bergigi enam buah?

Kembali kepada opini pabrikan, YIMM pernah mengeluarkan statement (cmiiw) bahwa mesin yang memakai transmisi 5 speed lebih halus dan responsif. Sehingga scorpio pun tak mau meniru si Macan meski power mesinnya lebih besar.
Mungkin yang jadi pokok pembicaraan adalah :
– apakah memang 5speed lebih responsif dari 6 speed
– dan apakah dengan beralih ke 6 speed power otomatis naik?
Sekilas dua soal itu terlihat sepele dan tidak perlu jawaban, namun justru disanalah (tampaknya) yang banyak dibahas pada New Vixion.

Coba kita buat uraian ringan mengenai itu.. 🙂

Imho, saya kurang dapat menilai dengan pasti apa iya 6speed masih kalah dari 5speed dalam hal respon engine. Karena hanya CBR250 dan Satria FU aja mesin 6speed yang pernah  tak coba geber, dan hasilnya cukup sulit dibedakan .. nyaris sama sensasinya hehehe.
Bisa jadi responsif enggaknya perlu melihat faktor :
– rasio gigi-gigi transmisi
– setingan karbu/injeksi
– setingan pada ruang bakar/klep
– bahkan oli mesin juga mempengaruhi respon motor
Jawabannya bakal sangat relatif dan variatif, karena susah mencari dua motor yang serupa pada point point diatas (sama rasio gigi, sama seting karbu, sama oli, sama seting klep) namun beda transmisi..
Kesimpulan (ringan) nya??? “responsif tidaknya transmisi tidak hanya dipengaruhi jumlah gigi saja”..

Pembahasan serupa berlaku untuk pertanyaan kedua..
Kalau bagi saya yang awam sih, 6 speed tak selalu menjamin lebih powerful . Karena produksi tenaga dari mesin kan juga dipengaruhi faktor lain, semacam mekanisme mesin, komposisi bore vs stroke, seting mesin, dsb.
Biarpun 6 speed kalau mekanisme dan bore vs stroke nya berkarakter lebih inferior, maka hasil dynotest mungkin saja kalah sama 5 speed  yang teknologi mesinya lebih advance.
Bingung?? Saya aja juga kebingungan :mrgreen:

Singkatnya, Yamaha tampaknya bakal bersikukuh memakai 5 speed untuk varian New Vixion dan tak terpengaruh meski kompetitor  akur dengan 6 percepatan.. Memang sih kalau dilihat sepintas, jelas yang 6 speed bakalan lebih keren dan menarik, tapi dalam perspektif saya sih asalkan performa memang lebih powerful (dari desain ulang ruang bakar) atau perbaikan pada komposisi gigi, dan semacammya gak masalah biarpun New Vixion masih 5 speed.

Yang jelas sih imho power harus naik karena bobot keseluruhan meningkat.. Soal YIMM mau pakai 5 atau 6 percepatan biarin aja terserah mereka.. hehe
nah, piye pendapat sampean?
(gianluigimario)

Mending tunggu Beat injeksi supaya head to head sama Mio J… *analisa ringan

Setelah mencermati dua motor sport premium, nggak ada salahnya kalau ganti kita soroti dua matik dikelas entry level. Ambil saja Yamaha Mio J dan Honda Beat. Dua diantara skutik terlaris..

Ini dia tabel kecil yang saya rangkum dari situs resmi kedua pabrikan..

Pertama coba kita kupas sedikit Mio J terlebih dulu.
Dengan meninggalkan teknologi karbu, matik penerus generasi mio ini diklaim lebih irit sekaligus bertenaga. Memang aplikasi injeksi tersebut jelas mengangkat value dari Mio J, setingkat lebih advance ketimbang kompetitornya yang masih konvensional. Tapi kalau soal klaim irit dan bertenaga itu belum pasti presisi.
Lihat aja tabel resmi dari pabrikan : Meski unggul kubikasi sekitar 5 CC, Mio J malah kalah power dari Beat sebesar 0,5 PS. Mileage mah mungkin 11-12 lah, ini mungkin bisa dicatat dari data hasil test ride.

Kemudian kita beralih ke Honda Beat.
Punggawa matik Honda di kelas entry level ini penjualannya merajai nasional. Dengan mengandalkan desain imut, harga yang bersaing, serta nama besar Honda sebagai produsennya, dominasi dinasti Mio selama beberapa tahun pun tumbang..
Jika dibandingkan dengan Mio J sekarang (sebagai pengganti Mio Sporty), Beat tertinggal dalam hal belum injeksi. Juga kabarnya bodi yang kecil tersebut kurang stabil handlingnya pada kecepatan tinggi..

Berapa harganya di kawasan Jawa Timur?
Untuk Mio J CW dibanderol 13,65jt sedangkan Honda Beat CW berada di angka 13,2 jt.
Dengan formasi harga seperti ini, rasanya Beat masih punya keunggulan dari sisi Harga sedangkan Mio J menawarkan teknologi baru sebagai penyempurna Mio sporty yang sudah terpercaya. Mungkin untuk beberapa saat penjualan Beat belum akan tergeser, namun kalau Teknologi injeksi Mio J sudah diterima luas pasti bakal mengancam atau bahkan melengserkan matik Honda tersebut.

Saran kalau mau beli, pilih yang mana??? Jika Beat nanti sudah dibekali PGM-FI trademark Honda, mesti bakalan head to Head dengan YMJET FI dari Mio J. Untuk saat ini imho Mio J lebih worthy, tinggal tambah 400rb-an sudah dapat teknologi terkini.. Namun bila sampean suka Beat nan imut, dan nggak begitu peduli mau injeksi atau masih karbu ya pinang aja matik Honda tersebut 🙂

Mending sabar aja tunggu Beat injeksi, kemudian simak lagi komparasi berikutnya dari warung ini sebelum memutuskan pilih mana.  hehehe..
Mudah-mudahan warung ini diundang testride-nya :mrgreen: Kapan ya AHM, Beat injeksi lahir?
(gianluigimario)

Kawula muda lebih milih Ninja RR ketimbang CBR 150?.. mungkin karena strategi harga kurang pas..

Kalau dicermati, pada rentang harga 33-34 juta, ada dua motor premium yang populer disana dan memiliki basis penggemar masing-masing. Sebut saja CBR150R All New dan Ninja RR. Untuk saat ini siapa yang lebih digdaya??

Berhubung tidak punya data penjualan keduanya yang akurat, coba aja ditanyakan pada beberapa opini teman-teman sekitar, hehehe. Bila melihat ilustrasi data Eyang Edo Rusyanto, Kawasaki Ninja tampaknya lebih banyak terjual..

Jika direview singkat, keduanya memiliki nilai jual yang berbeda. CBR150 mengusung engine 4tak DOHC yang sudah menganut sistem injeksi, sedangkan KRR150 masih setia memakai mesin 2-tak beserta karburator, dengan fitur Super KIPS sebagai andalannya. Soal tenaga dan akselerasi jelaslah CBR bukan tandingan Ninja, karena lain mekanismenya.. Namun kecanggihan teknologi masih lebih berpihak pada motor Honda itu.

Bro Ardi, seorang teman pemilik Ninja 150L sangat tegas menjagokan KRR ketimbang CBR150.
Dengan harga yang sama, milih KRR jelas lebih realistis. RR pastilah kencengnya bukan tandingan CBR, bahkan oleh Ninja 250R sekalipun, saya masih lebih suka Ninja RR.. akselerasinya sadiss ,“ jelas Bro Ardi.
Wahh.. bahkan dibanding Ninja 250? ,“ ulang saya seakan tak percaya..
Yuppzz.. Ninja 250 mah menang CC sama bodi gagah aja. Kalau soal performa mesin, RR masih lebih bagus.. ,“ tambahnya..

Opini kang Ryu nggak jauh beda. Perjaka penunggang Vixion hitam asal sidoarjo ini juga pernah memiliki KRR warna hijau yang dia beli dua tahun lalu.
Kok nggak suka CBR kang?, “ tanya gianluigi mario membuka percakapan.
Wah kalau orientasinya kecepatan ya jelas RR lah bro.. CBR emang lebih baru dan bodinya futuristik, tapi RR emang memikat banget. Apalagi suaranya yang garang itu, nggak perlu mikir lama begitu ada dana langsung tebus yang warna ijo.. “ ujar kang Ryu.
Rupanya teman kita ini selain penggila speed tapi juga kangen sama suara mesin 2-tak nya yang nyaring itu.. hehe.

Satu orang lagi yang enggan disebut namanya hanya memimpikan motor Kawasaki itu.
Saya pernah njajal Ninja RR, wihh tarikannya ediyan banget.. Motor itu kalau dipakai pelan malah nggak enak kayak endut-endutan.. Tapi begitu gas dipelintir dikit, udah ngacir nggak karuan..
Tapi saya mah nggak bakal beli RR atau CBR 150, cukup syukuri motor Thunder saya aja, mending budget 30 juta buat investasi lain..

Walahh.. pengusaha muda ternyata..

Memang diantara teman-teman saya yang seumuran, Ninja RR lebih populer. Apalagi dengan bodi lansiran terbaru yang makin seksi, walhasil semakin bikin penasaran para penggemarnya. Beberapa motor lawas pun dilego demi menebus ‘si jambakan setan’ keluaran anyar itu..

Sayang sekali, diantara rekan dekat saya belum ada yang punya CBR150 anyar.. jadi belum tahu seperti apa opininya. Di jalan pun masih cukup jarang terlihat, sementara Ninja RR nyaris tiap hari bleyar-bleyer gas menyalip Vixion saya yang nggak berdaya, hahaha. Mungkin ini hanya fenomena di jalanan kota Pudak Gresik, aja, belum tentu di kota lain memiliki tren yang serupa.

Memang sih CBR150 nggak bisa dibandingkan RR kalau soal performa, karena jago kawasaki itu kan mesinnya 2-tak yang jelas lebih powerful secara teori mekanis. Namun motor premium Honda tersebut secara kualitas dibanding kompetitor 4-tak lain yang kapasitasnya sama adalah salah satu yang terbaik. Bisa jadi kurang populernya bukan masalah power, namun penempatan harga yang kurang tepat. Hehehe, ini murni opini saya aja.
Seandainya banderol CBR150 sedikit saja lebih rendah ketimbang  dsekarang, peminatnya pasti bejibun… Karena jika dipasang harga sama dengan RR yang terkenal superior kencangnya, jelas anak muda sekarang lebih cenderung pilih RR.. Harusnya dikasih margin harga yang realistis..

Nah, gimana opini panjenengan semua? monggo..
(gianluigimario)

Ninja 250R 2013.. motor impian yang semakin ediyan…dan sulit dijangkau :(

Ninja 250R motor impian banyak orang. Karena tak semua orang sanggup membelinya, jadinya cuman mimpi dan cita-cita.. (tentu saja dengan tekad kuat, mungkin saja dicapai..) Dan di pertengahan tahun ini, Ninja 250R kembali menghentak dengan lansiran terbarunya yang penuh fitur dan bikin berdecak kagum..

Nggak tanggung-tanggung, Kawasaki langsung mengubah nyaris semua detailnya. Tampilan maupun jeroan mesin nggak ada yang terlewatkan, bahkan frame dan kaki-kaki juga di permak.. Secara tampilan, Ninja 250R terbaru lebih racing look, dan garis desainnya lebih tajam. Tak hanya itu, spidometer yang jadul pun ditinggalkan, dan sebagai gantinya panel instrument baru yang fresh dan canggih nampang di dashboard. Dan banyak lagi perubahan lain..

Yang lebih penting tentu sektor engine. Dengan dual cylinder DOHC yang telah kesohor powernya, Ninja 250R versi anyar semakin disempurnakan. Yang pertama tentu disematkannya sistem injeksi, sehingga teknologi ini secara simultan meningkatkan tenaga sekaligus efisiensi mesin. Sangat menarik mengamati modifikasi daleman Ninja 250R yang membikin karakter engine berlimpah torsi di putaran menengah. Tujuannya jelas, membikin CBR 250R sebagai pesaing terdekat mati kutu karena tak mendapati kelemahan yang bisa diserang.. Kalau dulu si jagoan Honda bisa mengandalkan Torsi mesin yang lebih superior dari mekanisme silinder tunggalnya, kini Ninja sanggup menghadirkan karakter tersebut di mesin terbaru, meski dengan dual silinder..

Dulu pun CBR250 bisa jumawa dengan rem canggih ABS, yang pertama kali diaplikasikan pada motor 250cc. Kawasaki tak mau ketinggalan, Ninja 250R sudah memiliki varian ber-ABS. Jelas sudah, keunggulan teknologi yang dulu dikalim CBR, kini memiliki kompetitor serius.

Harga? Masih seperti dulu, Kawasaki Ninja 250 bakal selalu lebih mahal dari CBR250. Tentu masih lumrah karena Ninja adalah market leader.. Dan dengan metamorfosa fisik, teknologi, maupun performa yang makin bikin ngiler, lazim kalau banderolnya pun naik..Ckckckc.. kapan ya Ninja250R jadi motor yang merakyat? nyaris mustahil tapi siapa tau aja bisa 😀 Dikampung aja cuman satu orang yang punya, walhasil nilai yang makin membumbung pasti tambah sulit dijangkau.. Yang ngiler masih bakal berlanjut, dan impian makin jauh..hehehe..

Jadi inget cerita seorang teman yang meminang Ninja namun hanya dijanjikan indent dalam 2 bulan. Kalau 2 bulan nanti motornya datang trus ngelihat ada yang lansiran terbaru apa nggak nyesel??? ckckckc.. (gianluigimario)

sumber foto: http://www.kawasaki-motor.co.id

Transmisi genre Megapro dan Vixion sama-sama ada plus-minusnya..

Kalau saya amati sekilas, tampaknya duel yang paling dinantikan yakni Vixion killer vs New Vixion itu cenderung menggarisbawahi mekanisme engine, kecanggihan, atau soal kegagahan framenya. Padahal kalau  diperhatikan bagi yang pernah punya dua motor tersebut (atau pernah dipinjemi :D), ada bagian pada transmisi yang perlu diperbaiki..

Mulai dari si sayap kepak. Megapro yang 160cc itu (yang bintang iklannya primus yustisio) secara mesin sudah cukup halus dan sip.. Pemindahan gigi dari satu posisi satu posisi lainnya enteng banget dan smooth..imho. Namun ketika coba cari posisi gir Netral, byuhh cukup susah tuh.. cmiiw
Pertama gianluigimario pikir paling karena faktor tahun produksinya  dan versi terbaru pasti nggak gitu.
Ealah pas nyoba New Megapro milik teman, gejalanya hampir serupa.. Dicari-cari beberapa kali nggak bisa ketemu tuh lampu Hijau alias netral..

Untuk Vixion tampaknya terjadi hal sebaliknya.
Menetralkan mesin nggak sesulit pada pesaingnya, tak banyak teman yang mengeluhkan.. namun perpindahan giginya susah, relatif gemerisik, dan kurang halus. Tiga tahunan ganti-ganti bengkel resmi maupun mekanik langganan samping rumah, ganti kampas kopling, hasilnya masih 11-12. si Vixion masih ‘kasar’ transmisinya. Barangakali Yamaha memang begitu karakternya, mengingat ketika masih nyemplak Jupiter dan Supra 2 tahun lebih, persneling milik Supra masih lebih smooth..

Harapan kita sih, selain mengkampanyekan peningkatan tenaga maupun kecanggihan engine para pabrikan tidak lupa untuk memberi sentuhan kepada girboksnya. Jika perpindahan gigi alus maupun netralnya nggak susah dicapai tentu akan menyempurnakan nilai motor2 baru nantinya.

Dan yang lebih jos lagi kalau kedua varian baru nanti sudah meninggalkan sistem 5-transmisi, alias pakai 6speed. Tampaknya itu akan jadi nilai tambah tersendiri. Bebek aja sudah ada yang pakai 6 speed, masak duel  motor laki masih setingkat dibawahnya bebek???

Kencang, powerful,  transmisi pun smooth.. sungguh sebuah nilai yang menggiurkan..
(gianluigimario)

Kalo bebek wae sudah banyak double disc, mestinya motor batangan malu..

Supra X, New Jupiter MX,  Shogun, dan menyusul juga TVS rock.. Kalo bebek wae pakemnya sudah pake RDB, kok sportnya masih ada yang teromol?

barangkali tinggal Yamaha saja yang belum..

Dengan berdalih pakai rem tipe drum aja sudah mumpuni, maka jajaran sport YIMM semua masih belum adopsi cakram belakang. cmiiw. Tengok saja mulai si kalajengking, meski sudah alami metamorfosa tetep aja remnya nggak ikut kena revolusi.. Berikutnya si kebo, ototnya keren abis..namun liat aja ke roda belakang, masih menganut teromol nggak seperti NMP yg semenjak awal sudah dobel dics..
Vixion juga setali tiga uang..

Ada yang beropini bahwa Yamaha bisa aja dan nggak sulit masang dobel disc, hanya saja karena menekan harga biar lebih ekonomis maka belumlah diaplikasikan, selainjuga karna faktor masih mantapnya performa braking teromol Pabrikan garpu tala.
Masak iya biaya produksi motor Yamaha secara keseluruhan lebih mahal kalo sama-sama pakai cakram???..

Ahh nggak tahu lah.. :mrgreen:

Kalo imho sih, rangkaian dobel disc yamaha bakal diangsur mulai dari New Vixion nanti. New Jupiter MX sudah dilepas ke pasaran dan sambutannya cukup wah, tentu saja nggak ada alasan buat jajaran sport nggak mengikutinya, Byson maupun Scorpio (kalau masih eksis). Meski secara performa diklaim nggak beda jauh, namun tetap saja kalo sudah tuntutan zaman semua dobel disc masak tetep ngeyel pake teromol.. ckckck, nggak laaah..

Bisa diejek sama bebek nih kalo lewat dijalanan hehe.. Minerva aja suda pake sejak dulu.. Harusnya nggak lama lagi semua pabrikan besar termasuk Yamaha nggak menunda lagi fitur ini.. ya nggak?
(gianluigimario)

Tulisan ringan : Motor yang paling saya tunggu??? CBR atau Ninja turun harga… :)

Cukup menarik membaca polling dari mas IWB soal motor paling ditunggu. Meski jawabnya belum bisa diketahui, namun dari beberapa komen terlihat “teralis” lumayan favorit jadi kandidatnya.. imho.

Apa gianluigimario nggak suka teralis?
wooo… jangan salah, saya juga rutin ngikuti perkembangannya, hehe. Suka laaah.. paling tidak sama gembar-gembornya yang menjanjikan banyak fitur fenomenal. Suka kan belum tentu beli???

Tapi jika kita melihat kenyataan sekarang, maka tak dapat dipungkiri motor sport paling favorit ya yang paling laris.. Data adalah jawaban paling jujur, cmiiw. Nah kalau Teralis muncul sebagai motor paling ditunggu, itu bisa jadi karena kerinduan..
Kok bisa rindu?
Iya masbro..motor sport favorit beberapa tahun terakhir milik Yamaha, nyaris tanpa pengembangan berarti sesudah 5 tahunan kehadirannya. Memang untuk setengah dekade yang  lampau cukup wahh, namun saat ini kita perlu penyegaran baru yang fenomenal. Ironisnya para pesaing malah emoh menghadirkan motor yang head-to-head value maupun performanya.
Kerinduan akan munculnya motor fenomenal yang akan melebihi jawara sekarang, itulah yang imho bikin teralis jadi paling ditunggu..

Bila nanti harapan tersebut meleset dari kenyataan, alias teralis nggak seperti impian banyak orang, maka kekecewaannya bakal rame..hehe.
Maka ketimbang menunggu motor yang belum pasti rupanya, mending buat saya menunggu varian yang sudah jelas hebatnya, namun dirasionalkan harganya.. atau dalam jangkauan..hehe. Misalkan Ninja 250, CBR250, atau adiknya “turun” harga, atau berburu sekennya saat pasaran lagi memihak pembeli :D.

Susah menunggu yang gituan???
ya tunggu aja bonus, atau gaji naik.. :mrgreen:
sampean nunggu yang mana? silahkan dinikmati..
(gianluigimario)

“PRO-LINK”, kayaknya nggak seberapa ngaruh deh … *ulasan ngawur

Kabarnya motorsport baru Honda mau pakai sistem suspensi prolink, yang sudah diaplikasikan di CBR250.

Pentingkah mekanisme ini???..
ayok diulas ngawur aja.. hehe

Kalo buat newbie yang gaptek (kayak saya), atau orang2 pedesaan (saya juga :)), maupun segmentasi menengah ke bawah (ane termasuk), penamaan prolink atau apa aja itu nggak seberapa ngefek. Paling tahunya cuman empuk atau keras-nya shock belakang, itu aja.. hehe.

Sistem suspensi yang nggak langsung berlandaskan swing arm ini memang diklaim lebih canggih, dan mampu meredam kejut serta merespon cornering dengan lembut. CBR150 wae belum pakai sistem ini, tapi kalau dilihat sepintas, kayaknya Vixion sekarang pun sudah memakai mekanisme serupa, hanya saja nggak dinamai secara khusus cmiww.

Memang untuk pemerhati teknologi dan perkembngannys pada sepeda motor, tentu tahu seberapa tinggi nilai dari prolink ini, dan tentunya cukup kaget kok bisa motor yang akan diluncurkan dengan banderol ekonomis mengadopsi sistem mahal ini. Namun demikian, bagi calon pembeli yang nggak sampai mengetahui detilnya, imho kurang memperhatikan faktor ini. Hehe asal empuk wae 😛

Semakin banyak aja fitur premium yang bakal dijejalkan ke si teralis.. Apa benar bakal melejitkan nama besar Honda? Lebih baik duduk manis aja sambil menunggu.. lha blegernya aja masih belum nyata 😀
(gianluigimario)

Batok lampu bulat, masih banyak yang suka lho…

Tak semua perubahan itu diterima..contohnya soal headlamp. Meskipun saat ini ngetren motif alien, beberapa teman saya malah banyak yang fanatik sama batok bulat..

Katanya lebih cocok dan pantes sama bodi motor laki.. Mosok seh?

Vixion pakai headlamp anyar itu mulai awal 2010, cmiiw. Sambutannya lumayan ramai, meski secara dimensi penyinaran kabarnya terangan yang lawas.. Beberapa dealer pun menawarkan paket penggantian batok lampu alien tersebut seharga 400-500rb. Namun pemilik Vixion lawas tampaknya tak bergeming, entah karena faktor malas investasi atau emang demen yang lama.

Teman saya si Timbul contohnya, malah bersyukur beli si Piksen kala lampunya masih bulat..
Untung motor saya lampunya masih bundar, mar.. Opoo bentuk lampu yang anyar itu kurang pantes buat Vixion, terlihat tanggung.. ” papar mas Timbul.

Senada dengannya, si Boy, teman saya yang lain pun beropini serupa. Pemilik Vixion warna marun itu malah lebih teges.
Jelas luwih apik lampu bulat!.. Lampu anyarnya jelek..” mas Boy bicara berapi-api. Masih ada lagi teman gianluigi mario yang fanatik batok perdana Vixion tersebut..

walahhh… kok nggak senada deengan perubahan ya, mereka-mereka itu? 🙂

Menilai desain memang subjektif, beda kepala bisa beda penilaian. Model bulat memang klassik, elegan, lebih terang, dan banyak yang masih suka.. Tapi mau gimana lagi selera jaman sudah bergeser, ya kudu siap dengan perubahan setuju maupun tidak..

New Vixion, atau bahkan teralis pakai lampu bulat? teman saya dijamin suka, tapi kayaknya nggak mungkin banget dehhh :mrgreen:
Sampean suka lampu bulat nggak? monggo..
(gianluigimario)

Satria FU kompresi 10,2 :1 , Vixion 10,4 : 1 sama-sama boleh pake premium..

Satu lagi artikel ringan dari warung ini, soal bbm..

Adalah suatu fakta yang menarik, saya sering dengar rekomendasi Vixion untuk pake Pertamax disisi lain satria FU yang rasio kompresinya hampir sama jarang disarankan. Apa pengaruh injeksi pada Vixion yang membuat diskriminasi?

Diskusi aja yuk, kan sama-sama nggak tahu.. Buat para ahli ya diharapkan meluruskan atau ngasih tambahan knowledge aja.. 🙂

Kalau dianalisa secara ringan (versi newbie), maka tidak diharuskan bagi keduanya pake pertamax kok. Mungkin ada beberapa referensi bahwa rasio 10 keatas diharapkan menenggak pertamax, bukan premium, namun saya pikir buat Vixion atau FU yang masuk kategori tersebut sah-sah saja tetep pake premium.. Banyak temen yang punya FU tapi jarang banget yang ngisinya pake pertamax-pertamax plus..
Kecuali yang sayang banget motornya, dan penghasilannya mapan. Jadi buat motor kelas premium yang harganya wahh ya nggak masalah beli bbm-nya semahal apapun.. hehe imho.

Kabarnya Vixion kalau nggak pertamax suara mesinnya ngelitik? wah, maaf saja gianluigimario nggak pernah merasakan gejala tersebut meski cuman dua-tiga kali saja belinya pertamax.. Yang pake FU? saya kira juga nggak ada masalah.. Soal Injektornya Vixion? bisa dibersihkan dengan injektor cleaner cmiiw. Yang jadi masalah kan kalau pake bebsin oplosan ngawur.. bukan bensin premium itu sendiri..

Jadiii?..
Yah, sependapat dengan opini bahwa jenis BBM nggak selalu dipatok dari kompresi, namun juga dipengaruhi daya beli konsumen. Selama pake bensin saja nggak ditemui masalah, ya tidak ada keharusan pakai pertamax.. Yang bergaji besar trus penginnya langganan bensin non subsidi? malah bagus kok recomennded banget buat ngurangi beban negara.. 🙂

 Apakah ada efek jangka panjang untuk pembakaran kompresi tinggi dengan premium terus menerus? wah silahkan ditambahi aja buat yang sudah mapan ilmu mesinnya 😀
(gianluigimario)