Tentang JODOH.

Manis manja grup pernah sangat tenar di tahun 90-an. Saya suka beberapa lagu mereka waktu masih kecil.. Salah satu diantara favorit saya adalah yang berjudul “jodoh”.
Bagaimana kalo saya kupas disini dari sisi perspektif  takdir?
silahkan dibaca kalau suka

Biar satu sembunyi di dasar laut Satu di atas langit
Kalau memang sudah jodoh Di depan penghulu pasti kan bertemu
Biar satu anak santri yang satu anak Si tukang parkir
Kalau memang sudah jodoh Di meja KUA kan bertemu juga
Lalalalalalala……

Jodoh Jodoh tak usah diramal ramal Tak usah dikhayal khayal
Ini rahasia sang pencipta

Jodoh jodoh tak usah dikejar kejar Tak usah dipaksa paksa
Bila saatnya kan datang juga

Kalau dipaksa paksa sakit rasanya
Kalau dipaksa paksa nanti kecewa

Biar satu tujuh puluh tahun Yang satu tujuh belas tahun
Kalau sudah memang jodoh Di ranjang pengantin kan bertemu juga
Biar satu di istanan yang megah Satu di kolong jembatan
Kalau memang jodoh apapun jadinya Syah syah syah syah saja

Bagian intinya, yang menarik itu adalah :

Jodoh Jodoh tak usah diramal ramal Tak usah dikhayal khayal
Ini rahasia sang pencipta

Jodoh jodoh tak usah dikejar kejar Tak usah dipaksa paksa
Bila saatnya kan datang juga

Kalau dipaksa paksa sakit rasanya
Kalau dipaksa paksa nanti kecewa

Jadi, menurut manis manja grup, jodoh itu rahasia Pencipta dan kalau sudah saatnya akan datang juga.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri. (QS. Ar-Rum [30] : 21) Dan Kami menciptakan kalian berpasang-pasangan.(QS. An-Naba’ [78] : 8)
Yang menarik adalah kalimat tak usah dipaksa paksa , karena ada hadis Nabi :
Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya dia berkata: Seorang gadis datang kepada Nabi Saw. Kemudian ia berkata: Sesungguhnya ayahku menikahkan aku dengan putra saudaranya untuk mengangkat derajatnya melalui aku. Maka Nabipun menyerahkan keputusan itu pada gadis tersebut. Maka gadis itu berkata: Aku telah mengizinkan apa yang dilakukan ayahku, akan tetapi aku hanya ingin agar para wanita tahu bahwa para ayah tidak punya hak dalam urusan ini. (HR. Ibnu Majah dan An-Nasa’i).

Pembahasan jodoh mungkin panjang dan penuh perdebatan, tetapi kalau saya sendiri berpendapat seperti ini :
1. Kita ikhtiar mencari seorang pasangan, yang baik bagi kita.
2. Berdoa kepada Allah memohon kelancaran bila mmg terbaik.
3. Kalau sudah sreg dunia akhirat dan kita mampu, nikah saja.
4. Jalani hidup bersama dg berusaha menjaga ikatannya.
Perkara nanti ia mampu menemani kita selanma-lamanya atau patah ditengah jalan, itu kita tidak tahu.
yg penting kalo sudah nemu, ya JAGA ia semampu kita sekuat tenaga sepenuh hati..
Kalo memang kita tak mampu dan tetap pisah juga, ya mmg takdir Allah terima saja lha wong kita sudah ikhtiar, apalagi yang belum dilakukan? 🙂

Jadi
Biar satu sembunyi di dasar laut Satu di atas langit
Biar satu anak santri yang satu anak Si tukang parkir
Biar satu tujuh puluh tahun Yang satu tujuh belas tahun
Biar satu di istana yang megah Satu di kolong jembatan
Mereka semuanya tetep bisa ketemu dan bersatu, tapi tetep ikhtiar dulu.
yg didasar laut jalan2 ke langit2, atau justru yg di langit yg coba menyelam ke laut supaya ketemu..

Memang kalau tak ada di Takdir Allah, takkan pernah berjumpa.
Tapi sebagai manusia, bukankah kita kudu mencoba (upaya) dulu

Kecuali bila sampean wali yang doanya makbul, tanpa upaya langsung dikirimkan Allah
Tentu boleh saja tidak berupaya dan cuma menunggu :mrgreen:

Piye pendapat sampean?

10 thoughts on “Tentang JODOH.

  1. Bonsai Biker says:

    jadoh dalam ayat diatas adalah bahwa manusia diciptakan degan ditakdirkan jodohnya, adalah benar bahwa kita ditakdirkan jodoh kita, namun perlu tahu maksud ditakdirkan itu adalah sesuai lenjutan dari ayat di atas, yakni jenisnya, yang laki-laki jodohnya perempuan berikut sebaliknya. Bukanlah jodoh kalau kawin sesama laki atau sesama perempuan. Nah siapa itu perempuan jodoh kita ketika kita adalah lakilaki ya itu usaha kita untuk mencarinya. Disinilah letak nilai tawakkal kita. Kalu kita mengatakan jodoh begitu saja Mbah wir yang udah tua belum nikah, apakah kita menyalahkan Tuhan karena menakdirkan dia tidak bejodoh? mm sejak kapan Tyhan bisa salah!!!!
    DEmikianlah Tuhan memberi asa pada kita, setidaknya merujuk pada faham Asyariah bahwa kita punya kas yakni kemampuan untuk memilih.

    • iya ustad..
      kayak kaum nabi luth yg melenceng dari sunatullah, lakilaki suka lakilaki, akhirnya diazab dg azab yg blm prnah trjadi sblumnya ..
      Saya setuju bahwa kita perlu upaya dulu, kalo laki2 ya nyari perempuan.. upaya dulu lah.
      kalaupun blm ketemu pasangan (kyk mbah wir 🙂 ) tetap saja kita menyucikan Allah dari kekeliruan dan upaya jalan terus..
      saya suka dg ucapan wong tua nang desa saya “ooh iku berarti rejekine jeru (dalam).. ” rejeki ada yg ngatur, tapi usaha tetep istiqomah hehe

    • “diam itu emas” yo kang? 😀

  2. agungsevi says:

    emmhh iya iya.. bener2 kita harus usaha dulu..

  3. Dr.Feelgood says:

    ikutan mangut mangut juga ah hehehe :mrgreen:
    ——————————————————————————————
    ya klo belum dapat yg cocok, ya bersabar aja dan terus berusaha insya Alloh suatu saat ketemu jodoh kita masing2. amin.
    🙂

  4. Sang says:

    ada yang pacaran bertahun2, bahkan dah di lamar bubar, malah ketemu cuman 2 kali saja udah sampai ke KUA (bukan karena di tangkep warga loh) dengan proses yang baik dan benar.

Please leave a comment, thanks..