Pertimbangan memilih motor.

Saya sebenarnya gak seberapa paham dunia otomotipp , maklum baru pake motor mulai 2006 pertengahan, saat usia 21an.. Tapi terinspirasi tulisan salah satu referen saya mas heru, saya jadi pengin sekedar menulis tentang apa faktor yang terpenting  saat memilih sebuah motor..

Berikut ini adalah murni pendapat saya pribadi yang meski kurang faham permotoran, namun tetap berkeinginan menulis. Pendapat bro lain boleh jadi berbeda silahkan.. tujuannya disini sharing aja.

Apa saja yang menjadi pertimbangan untuk motor pilihan, atau motor favorit ?

Bila saya yg ditodong pertanyaan ini, maka jawapan pertama saya yakin : PERFORMA MESIN! . Mengapa begitu ? karena yang paling dirasakan saat dipakai di jalanan, dipakai turing, dsb itu jelas mesinnya.

Model? memang kalo nggak cocok ya malu2in, tapi apa pas dipakai masi kita pelototi tuh model ? imho tidak.

Harga ? jelas penting..  mahal ya susah belinya, namun apakah saat memacu motor, mengendarai sehari-hari, terus berhubungan dengan uang/price? lagi2 imho tidak! saya pikir cuman pas diawal atau pas beli aja kita berkutat dg harga (atau pas mau jual :mrgreen:  )

Mesin-lah yang pertama buat saya!

Walau agak mahal, asal mesin OK buat saya harga  “not a big deal “. dan Modelnya? yahh biasanya yang tinggi nilai rupiahnya (baca : larang / expensive), kan bagus desain/barangnya.. cmiiw

Ibarat kata wong jowo : “ono rego ono rupo ” (harga mahal, sebanding dengan rupa/kualitas ).

Berikutnya yang kedua adalah DESAINNYA!!.

Kenapa penting? satu: soal pantas tidaknya. Saya ini kan kurus (kering?) , 165 cm gak nyampe 50 kg nah kalo make YZF R1 misalnya (mooossssooook iso tuku ??? ) kan gak pantes banget. Gak lazim keliatannya.. hehe cmiiw

dua: soal Mode.. Kalau lekuk2nya agak bulat semacam CB saya kurang demen, apalagi yang gemuk.. terlalu tinggi seperti motif trail juga kurang suka. Jadi suka yang kayak apa? biasa aja kayak kebanyakan orang hehehe. kalo yamaha suka semacam YZF series, honda tipe CBR series, atau ducati yg monster series ( yang lagi di test sama kang Taufik ), dan model2 keren lainnya..

Faktor terakhir barulah HARGANYA!!! ini kalo pendapat saya.. hehe.

Tanpa mengurangi respek kepada bro/sis yang berduit pas2an, lhawong saya juga termasuk pas2an..

Mengapa terakhir? sebab imho kalo boleh nambah mahalan dikit, asal performa dan model puas, berikutnya harga bisa saya terima. “mesin yahudd model keren, nggak nyesel biarpun agak mahal ” cmiiw.

Bahkan kalo harga menengah, namun performa nanggung atau ngowoss, sejauh pengalaman saya, tiap hari biasanya sdikit mengeluh.. ” haduuww kemarin kok beli yang murah ya, tarikannya payah betul.. kapan ya bisa ganti ? “. imho, ujung2nya pengin ganti lagi yang sesuai selera.

Kenapa nggak sekalian aja harga agak mahalan (dikit ) tapi puas? 5 tahun barangkali, nggak ada istilah mengeluhkan pembelian tuh motor.. cmiiw

Tentu harga tetep kudu dalam batas kemampuan. Memaksa diluar kemampuan tidak dianjurkan agama dan menyusahkan diri sendiri. 😀

Jadi, singkatnya urutan faktor yang saya proioritaskan dalam memilih motor (impian ) adalah :
1. Performa mesin.
2. Desain motor.
3. Harga yang pantas terjangkau.

Demikian pendapat saya..
Para bro/sis monggo sharing pendapat.. kalo mau mengkritisi tulisan saya juga silahkan. Semoga bisa saya perbaiki.

Keep brotherhood, piss (gianluigimario)

Syukurnya Nabi Musa alaihissalam.

Dari Abi Umar as-Syaibani berkata: “Nabi Musa alaihissalam telah berdoa semasa berada di Thuur, Sinai: “Wahai Tuhan, sesungguhnya aku telah menunaikan solat menuju keridhaan-Mu, aku telah bersedekah menuju keridhaan-Mu, aku telah menyampaikan risalah agama menuju keridhaan-Mu. Maka adakah aku telah mensyukuri-Mu?” Lalu Allah berfirman: “Wahai Musa, sekarang engkau telah mensyukuri-Ku”.

Nabi Musa alaihissalam telah berkata: “Bagaimana aku mensyukuri-Mu? Semua amalan-ku yang kulakukan sebaik-baiknya pun tak sebanding dengan nikmat-Mu yang paling kecil”. Lalu Allah telah berfirman kepadanya: “Wahai Musa engkau sekarang telah mensyukuri-Ku”.

Telah diriwayatkan bahawa Nabi Musa Alaihis Salam pernah bertanya kepada Tuhannya: “Ya Robb, bagaimana caranya saya bersyukur kepada Engkau? Robbnya menjawab: “Ingatlah Aku, dan janganlah kamu lupakan Aku. Jika kamu mengingat Aku niscaya kamu telah bersyukur kepadaKu. Namun, jika kamu melupakan Aku, kamu telah mengingkari nikmatKu”.

Catatan kecil :

Dari ketiga riwayat diatas, dapat ditarik 3 hal tentang cara syukur Nabi Musa alaihissalam yang diajarkan Allah, yaitu :
1. Shalat, sedekah, dan berdakwah dengan niat untuk keridhaan-Nya.
2. Membaguskan amal shalih, dan mengagungkan nikmat-Nya.
3. Senantiasa mengingat Sang Pemberi Nikmat (Allah).

“Hakikat syukur melalui pengiktirafan (pengakuan) nikmat kepada pemberi nikmat ialah tidak menggunakan (nikmat) pada perkara yang bukan ketaatan”. (Al-Qurtubi)

Demikian.. monggo di share.. (gianluigimario)

Kisah urat leher yang terpelintir.

Wahb bin Munabbih Rahimahullah bercerita :
“Ada seorang laki-laki yang beribadah kepada Allah selama 50 tahun. Karena ibadahnya yang lama ini, tiba-tiba dalam hatinya terbersit perasaan bahwa dirinya telah mampu mensyukuri nikmat Allah. Maka, Allah memerintahkan urat yang ada di lehernya untuk memelintirkan diri sehingga ia tidak bisa shalat, makan, dan tidur.
Kemudian, Allah memerintahkan agar urat leher orang itu pulih dan kembali normal. Akhirnya orang itu pulih dan dapat  tidur. Dia bermimpi didatangi malaikat.

Malaikat itu berkata kepaddanya “Tuhan mengatakan kepadamu bahwa dengan tidak normalnya urat lehermu sehari, setara dengan ibadahmu selama 50 tahun. Karena itu perhatikanlah, berapa banyak hari-hari yang kamu lewati dalam keadaan sehat tanpa keluhan. “

catatan saya :

Tidak layak bagi kita merasa bahwa amal kita sudah menyamai nikmat Allah. Karena begitu banyak nikmatNya yang tak terhitung..amal kita takkan pernah sepadan.
Bahkan nikmat satu urat leher saja, itu masih senilai ibadah 50 tahun.. kita sering lupa mensyukurinya.

Nah sudahkah kita bersyukur, atas nikmat sehat hari ini sehingga kita dapat shalat, makan, dan tidur ?

Demikian. monggo.. (gianluigimario)

Arbain Nawawi : Hadits 9- Perintah dan Larangan Rasul

Bismillah.
Hadis Arbain Nawawi kan sangat populer, dan telah di-syarah Ulama2 besar, dari jaman dulu sampe sekarang.
Saya ini ndak punya ilmu yang mumpuni, bakat yg hebat, atau pemahaman kuat..tentunya bukan apa2 dibanding mereka. Oleh karena itu, disini saya ga berniat men-syarah seperti mereka. Saya cuma mau menulis point2 singkat yg ditangkap pikiran saya dari membaca penjelasan Ulama2 trsebut. Boleh ya?
Kalo ada yg keliru terimakasih bila diingatkan.
Kalo benar, itu semata dari Allah.

mari mengkaji  Hadis sembilan..

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ

[رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Apa yang aku larang hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna) dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka. (Bukhori dan Muslim)

Catatan singkat :

Beberapa kandungan dari hadis tersebut antara lain :
1. Semua larangan wajib dijauhi, sedangkan setiap perintah lakukan semampumu.
untuk mengetahui mana yg perintah dan mana yg larangan, para ulama dan yang berilmu lebih tahu hukumnya..
2. Agama islam itu agama yg mudah, tapi jangan dimudahkan.
Allah meringankan banyak syariatNya, tapi kita jangan kemudian menyepelekan hal tersebut.. Ambillah keringanan/ rukhsah kalau memang ada udzur yang dibolehkan syara’, jgn dibuat2..
3. Banyak bertanya tentang hal yang jelas itu dilarang.
ada 2 pertanyaan yg baik, yaitu tanya syariat yang tidak kita ketahui kpd Ulama (wajib), dan tanya untuk mendalami agama (fardu kifayah). Bertanya saat wahyu turun (zaman Rasul) malah bisa menyebabkan kesulitan kpd umat islam.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِن تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu …”. Al Maidah :101

Pertanyaan seperti ayat diatas yang dilarang oleh Rasulullah Shallalahu alaihi wasallam. Wallahu’alam

Semoga kita dapat mengamalkannya.
Demikian. monggo.. (gianluigimario)